Kamis, 25 Februari 2010

ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPAN


Pada dasarnya mendidik ataupun memberikan sesuatu pengertian kepada anak haruslah dengan suatu metode yang tepat, manakala seseorang anak supaya menurut dengan apa yang kita mau, sangat sulit, walaupun dirasa sulit, sebenarnya dibalik kesulitan itu banyak sekali kemudahan. Jangan putus asa untuk membawa anak pada sesuatu kebaikan, kemandirian, kedisiplinan, dan melatig tanggung jawab.
Sangatlah berdosa apabila kita salah dalam memberikan gambaran, ataupun contoh yang sekiranya anak terjerumus.
Banyak sekali perlakuan orang tua yang menunjukkan gambaran yang tidak baik dimata anak-anak, yang jelas anak akan selalu menfigurkan orang tua, jangan salahkan anak apabila orang tuanya memberikan contoh yang tidak baik.
Sebagai modal untuk mendidik anak supaya anak mau dengan yang orang tua kehendaki, yaitu dengan tulus ikhlas dan kesungguhan hati, jangan ada emosi dalam memberikan gambaran pada anak. Anak adalah ibarat buku putih yang masih bersih. Jangan ditulis dengan coretan yang tidak baik.
Sebagai dasar tidak ada jeleknya, simak kalimat ini, dan resapi, yang terakhir laksanakan :

- Bila anak hidup dalam kritikan, ia belajar menyalahkan orang lain.
- Bila anak hidup dimusuhi, ia belajar untuk melawan.
- Bila anak hidup dalam ejekan, ia belajar menjadi pemalu.
- Bila anak hidup Toleransi, ia belajar menjadi sabar.
- Bila anak hidup dengan diberi semangat, ia belajar punya harga diri.
- Bila anak hidup dengan pujian, ia belajar hidup untuk menghargai orang
- Bila anak hidup dalam keadilan. ia belajar membela kebenaran
- Bila anak hidup dengan kepastian, ia belajar memperoleh keberanian.
- Bila anak hidup dengan persetujuan, ia belajar menyukai dirinya sendiri.
- Bila anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan, ia akan belajar mencintai sesama.

Sekarang tinggal bagaimana peran orang tua untuk memberikan pilihan kepada anaknya, supaya anak kedepan lebih mandiri dan sesuai dengan keinginan orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar